ID

Indonesia dan Turki secara bersama melingkupi hampir seperlima dari jumlah populasi Muslim dunia. Selama beberapa tahun kedua negara dielukan sebagai model demokratisasi akan tetapi proses tersebut kini dipertanyakan mengingat perkembangan terkini kedua negara. Di Indonesia, jaringan oligarki dan meningkatnya intoleransi beragama telah mengikis demokrasi. Di Turki, para pengamat mengindikasikan telah terjadinya berbagai fase dari proses otoritarianisme. 

Dari persepektif komparasi dan transnasional, proyek penelitian ini mengelaborasi bagaimana kerjasama dan kompetisi antara elite agama, ekonomi dan politik telah mendorong stagnasi demokrasi dan/atau kemunduran demokrasi. Apa yang memvariasiakan pemahaman tentang demokrasi yang menjadi dasar dalam pembangunan dan penilaian sistem politik di Indonesia dan Turki dewasa ini?

Analisis akan berfokus pada otoritas agama dan politik, terutama di sektor pendidikan dan pembangunan urban. Projek ini akan merasionalisasikan antara tren privatisasi yang simultan dan  meningkatnya pengeluaran publik serta bagaimana hal tersebut mempengaruhi konfigurasi ulang kedua negara dengan menggunakan metode interview, ethnografi dan analisis media. Projek ini akan menjembatani jarak antara studi kawasan dan ilmu politik serta akan membawa perspektif baru terhadap literature yang masih Barat-sentris dalam diskusi mengenai “krisis” demokrasi liberal.